Sunday, December 30, 2018

I Will Bless You Lord

I Will Bless You Lord
Darlene Zschech





I trust in You, my faithful Lord
How perfect is Your love
You answer me before I call
My hope, my strength, my song

And I shout for joy, I thank You, Lord
Your plan stands firm forever
And Your praise will be continually
Pouring from my heart

I will bless You Lord, I will bless You Lord
How my soul cries out for You my God
I will bless You Lord


Saturday, December 29, 2018

Another Boring Verse: New Perspective

Yesaya 9:6-7
(TB) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
(NKJV) For unto us a Child is born, Unto us a Son is given; And the government will be upon His shoulder. And His name will be called Wonderful, Counselor, Mighty God, Everlasting Father, Prince of Peace.

I know there are a lot of verses that speaks about Christmas, but this one.. phew.. is so common to use. Betul atau betul? Gue percaya udah bukan makanan asing buat orang kresten baca ayat ini entah di gereja atau sebagai postingan ucapan Natal di Instagram.

Saking umumnya kadang gue bosen baca ini wkwk. Karena merasa udah tau, bahkan udah apal. Tahun lalu gue baru ngeh juga ternyata ada lagunya. Lagunya slow banget lagi. Makin bosen deh haha.

But this year, I see this verse in another perspective.

Ayat ini merupakan sebuah nubuatan yang muncul di masa Perjanjian Lama, yaitu oleh nabi Yesaya. Yesaya menubuatkan kedatangan Seseorang yang akan menjadi Pembebas bangsa Israel dari kesesakan yang mereka alami. Bahkan kalo kita baca judul perikop dalam NKJV ditulis dengan "The Government of the Promised Son". Ada Seorang Anak yang dijanjikan akan datang dan memerintah di Israel.

And as we know, this verse speaks about the first coming of Jesus Christ. Nubuatan ini digenapi ketika Yesus lahir dan datang ke dunia 2000 tahun yang lalu. Seorang Anak itu telah datang dan dialah Mesias yang dijanjikan itu. And it is all about the Christmas that we celebrate these days.

Yang menarik adalah: bagaimana penggambaran yang ditulis oleh nabi Yesaya mengenai Yesus. Yesaya menyatakan berbagai label yang disematkan kepada Yesus. "And His name will be called .."  Bagaimana Yesus dipanggil dan disebut, lekat dengan karakter yang dimiliki Yesus.

Nah ini juga menarik.. yang namanya nubuatan, tentu tidak berasal dari diri Yesaya itu sendiri. Bernubuat adalah salah satu karunia Roh Kudus (RK). Karunia.. itu berarti diberikan oleh RK kepada Yesaya. And Holy Spirit is the Spirit of God Himself. Artinya label/sebutan ini adalah yang diinginkan Tuhan bagi manusia untuk dapat tau dan mengenal seperti apa pribadi Yesus itu.

And He wants to be known as this:
Wonderful, Counselor, Mighty God, Everlasting Father, Prince of Peace.

Wonderful? Well I'm okay with that. Tuhan itu pasti ajaib. Iyalah namanya juga Tuhan. Kalo Dia bukan pribadi yang ajaib yah malah aneh. Tuhan mah jagoannya buat yang ajaib. Kaya laut terbelah, matahari berhenti, badai laut jadi tiba-tiba adem. 

Counselor? Hmm.. rada-rada mulai membingungkan. Tuhan sebagai Penasihat? Jadi Tuhan ditanya-tanya gitu sama manusia? Trus Tuhan jawab? Kok Tuhan mau? Why?

Menarik sekali bahwa label ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat mau dan rindu untuk dapat dilibatkan dalam kehidupan manusia. Even in our daily life. Tuhan mau jadi seorang Penasihat. Tuhan banget-bangetan pengen punya relasi yang konstan dengan kita manusia. Tuhan mau terlibat. Tuhan ingin ditanya. Dan Tuhan ingin menuntun.

Makanya ada ayat ini:
Ask, and it will be given to you; 
seek, and you will find; 
knock, and it will be opened to you.
(Luke 11:9-13)

He doesn't want to be known as a Law Giver, but a Counselor.

Dia bisa aja kasih setumpuk hukum, perintah dan ketentuan. Manusia tinggal baca dan ikutin deh. Tapi Dia mau jadi seorang Penasihat. Orang mesti dateng ke Dia dan Dia jawab. Ini sifatnya personal dan hanya bisa dilakukan secara personal. He is a Counselor. He is The Word of God (that incarnate as a man) who wants to guide us personally. How amazing is that! It really warms my heart to know that I have a God as my Counselor. I can count on Him :)

Next, Mighty God. Allah Perkasa. Lucu ya, sebenarnya ga perlu sih tulis kata "Perkasa" karena ya namanya Tuhan pasti perkasa yak wkwk. Tapi namanya manusia kadang kita sendiri suka meragukan kehebatan Tuhan. 

Gue ga yakin Tuhan sanggup pulihin keluarga gue. Terlalu rumit.
Gue gatau apa Tuhan sanggup sembuhin sakit gue. Ini penyakit langka.
Udah sekian lamanya gue sendiri. Apa iya Dia bisa beri gue pasangan hidup? (eh curcol :p)

Kira-kira begini kali ya: "Aya Aya.. tolong tambahin kata "Perkasa" ya. Bukan buat Aku, tapi untuk kalian bisa percaya bahwa Aku sanggup mengerjakan segala sesuatu yang baik di dalam hidupmu" 

Tuhan tauuuuu banget manusia itu ngeyel. Susah percaya. Makanya Dia tidak hanya mau dikenal sebagai Tuhan saja, tetapi Tuhan yang Perkasa! He is Mighty God! Mighty to save. Mighty to deliver us. Mighty to heal. Mighty to bring freedom. Mighty to sustain us till the end of our lives. Oh how Great He is!

And the next one is what amazes me the most: He wants to be called as Everlasting Father.

WHAT IN THE WORLD IS THAT.

Dua kata yang janggal. Pertama: disebut sebagai Bapa aja udah aneh. Kok bisa Tuhan jadi Bapa kita? Gimana cara tuh? Apalagi sebelumnya Tuhan dipanggil dengan Allah yang Perkasa, masa setelah itu disebut dengan Bapa yang Kekal? Ga nyambung jek.

Tapi kebenarannya demikian. Bahwa Tuhan tidak saja hanya ingin dikenal sebagai Allah yang Perkasa tetapi juga sebagai Bapa. 

Tuhan itu perkasa, yes. 
Tapi Dia Tuhan, sedangkan kita manusia. 
Dia ada di sana, dan kita di sini. 
Dia besar, tapi kita kecil.

Kita pikir Tuhan itu jauuuh disana, ga terjangkau rasanya.
Memang Dia perkasa, tapi apakah keperkasaan Tuhan dapat sampai kepada kita?

That's why, He wants to be known as a Father. Dia ingin dikenal sebagai Bapa. Bicara Bapa artinya bicara keluarga. Bicara keluarga artinya bicara tentang kedekatan. Kehangatan. 

Dia ingin dekat dengan kita. Dia ingin kita bisa merasakan kehangatan kasihNya yang besar. Dia ingin hubungan yang erat, layaknya seorang Bapa dan anak. Seperti seorang bapak yang melindungi, menolong, menuntun, mengajar, menghibur dan mengasihi anak-anaknya, demikianlah juga Dia terhadap kita. Dengan ini Dia mau memberi kepastian bahwa keperkasaanNya dapat sampai kepada kita karena Dia adalah Tuhan dan Bapa kita. 

Psalm 91:4,10-11
He shall cover you with His feathers,
And under His wings you shall take refuge;
His truth shall be your shield and buckler.
No evil shall befall you,
Nor shall any plague come near your dwelling;
For He shall give His angels charge over you,
To keep you in all your ways.

We have a Mighty God as our Father.
No need to worry because now we are so protected, secured, and loved by God.. because He is our Father and we are His children :')

Kedua: Tambahan lagi oleh RK, Dia disebut Bapa yang Kekal. Terjemahan Amplified tulis begini: "Everlasting Father [of Eternity]". Lagi-lagi menulis Bapa saja sebenarnya sudah cukup, tapi Tuhan menambahkan kata kekal disana. Bapa selama-selamanya sampai kekekalan. WOW. 

Anw, sebenarnya Tuhan bisa loh buat sebutan untuk dirinya Everlasting Judge atau Everlasting Creator atau Everlasting Holy. Tuhan itu Hakim yang adil, yes. Tuhan itu Pencipta alam semesta, yes. Tuhan itu Kudus dan Sempurna, yes. Tapi Tuhan memilih untuk manusia dapat lebih mengenalnya sebagai Everlasting Father. 

Bisa aja Tuhan tulis Everlasting Wonderful atau Everlasting Counselor atau Everlasting Mighty God, atau Everlasting Prince of Peace. Tetapi Dia ga memilih demikian. Penekanan selama-selamanya digunakan pada sebutan Father. Seolah-olah Tuhan mau memberi kepastian "I will be your Father forever and ever, and nothing can change that."

Roma 8:38-39
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Our Mighty God is our Everlasting Father!

We are protected eternally,
secured eternally,
and loved by Him eternally.

Praise be to God!

And the last one: Prince of Peace. Raja Damai. Sebutan ini merupakan alasan mengapa kita bisa memanggil Tuhan sebagai Bapa, mengalami keperkasaan Tuhan, menerima tuntunan dan hikmat dari Tuhan serta melihat keajaiban dan mujizat dari Tuhan.

Why?

Karena pada dasarnya kita ini adalah musuh Allah. Mungkin kita terlihat baik ga membunuh ga berzinah, tapi hati kita penuh kebencian dan hawa nafsu. Kita cenderung hidup dengan jalan kita sendiri tanpa mengindahkan hukum dan jalan-jalanNya. Kita memberontak. Kita ga tunduk pada hukum dan perintah-Nya. Kita ga mengasihiNya. Kita menolak mengenalNya, karena kita telah mati oleh kuasa dosa. Kecenderungan kita adalah untuk terus melakukan hal yang tidak benar.

Kita hidup menjadi tawanan dosa, living under the power of sin.
We are all sinners and become the enemies of God.

Roma 3:10-18
"..seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."

Kita menjadi musuh Tuhan oleh dosa yang menguasai kita. Dosa menjadi penghalang antara manusia dengan Tuhan dan Tuhan tau manusia ga akan bisa menyelesaikan masalah ini. We are dead because of the sin in us, and dead people cannot do anything. Bahkan dengan dosa yang sudah menguasai kita, kita ga akan kepikiran untuk bisa berbalik kepada Tuhan. We are so consumed by the sin.

Bahkan jika kita berpikir untuk berbalik kepadaNya, perbuatan baik kita pun tidak cukup untuk menyelamatkan kita dari dosa. Kesalehan kita seperti kain kotor di hadapan Tuhan.

Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. 

Tetapi puji Tuhan, Yesus datang. Dan Dia datang sebagai Raja Damai. Dia mendamaikan kita dengan Tuhan, dengan jalan turun menjadi manusia. Karena manusia yang berdosa maka manusia pula yang harus menebus konsekuensi dosa. Oleh karena itu Yesus turun ke dunia mengambil rupa sebagai manusia, merendahkan diriNya, menjadi sama seperti kita. Dia 100% Tuhan tetapi juga 100% manusia. Dengan demikian Dia juga menjalani hidup dengan seluruh perasaan, kondisi dan keterbatasan yang dimiliki sama seperti kita manusia. Tetapi Dia tidak hidup di dalam dosa. Dia lahir dari perawan Maria, yang memiliki arti tidak ada dosa yang turun ke dalam Dia. Dia lahir tanpa dosa, Dia tidak mengenal dosa. Dia tidak melakukan dosa. Di dalam Dia tidak ada dosa. Dia lahir dan hidup menggenapi seluruh ketetapan hukum taurat.

Dan pada akhirnya Dia naik ke atas kayu salib, mati sebagai orang berdosa. Menanggung seluruh hukuman dosa. Layaknya kita yang harus dihukum, tetapi Dia gantikan posisi kita. Sehingga kini bagi kita yang percaya dan menerima Dia, kita dibenarkan. Kita diperdamaikan oleh korban salib Yesus.

2 Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

God is not mad at us again, instead He loved us. Karena seluruh penghukuman atas dosa sudah ditanggung Yesus, persoalan dosa selesai, tak ada lagi penghalang antara kita dengan Tuhan and now we can call Him as Wonderful, Counselor, Mighty God, Everlasting Father, and Prince of Peace.

Kini kita berdamai dengan Tuhan dan mengenal jalan damai itu.
We were reconciled to God by the death of His Son.

Roma 5:10 (BIS)
...pada masa kita bermusuhan dengan Allah, kita didamaikan dengan-Nya melalui kematian Anak-Nya...

Sang Raja Damai telah datang. Memperdamaikan kita. Memberi damai dalam kehidupan kita. Dan kita bisa hidup sebagai pembawa damai bagi sesama kita.

And for this one you need to read a lil bit more carefully:


Yesaya 9:6-7
(TB) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Untuk siapa sih nubuatan ini? Untuk kita.

Untuk siapa Yesus lahir? Untuk kita.
Untuk siapa Putera ini diberikan? Untuk kita
Untuk siapa Yesus lahir dan mati? Untuk kita!

Inilah anugerah itu: Dia rela memberikan DiriNya hanya untuk kita. Tuhan bisa kok memilih jalan lain. Dia bisa menyapu bersih seluruh manusia berdosa (which is all man in the world) dan menciptakan manusia baru. Selesai. Beres. Tuhan Yesus ga perlu turun mati menderita. Ga ada ruginya buat Tuhan, memang siapa kita di tengah alam ciptaanNya ini?

Tapi Dia ga memilih demikian. Dia mengasihi kita. Dia mikirin kita.
Bahkan ketika Tuhan tidak ada dalam pikiran kita, Dia sudah mikirin kita.

Roma 5:8
(TB) Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
(NIV) But God demonstrates his own love for us in this: While we were still sinners, Christ died for us.

Dia ga mau seorangpun terhilang. Dia mau kita ada bersama dengan Dia.
Dia lahir dengan misi untuk mati untuk kita agar tidak ada seorangpun yang percaya padaNya binasa.

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya  yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

What a great love. Oh how He loves us.

Do you want to believe this good news?
Do you want to receive Jesus as your God and Savior? And receive all that He has done?

If you would like to accept Jesus and all that He has done for you, say this prayer and mean it from your heart:

"Lord Jesus, thank You for loving me and dying for me on the cross. Your precious blood washes me clean of every sin. You are my Lord and my Saviour, now and forever. I believe that You rose from the dead and that You are alive today. Because of Your finished work, I am now a beloved child of God and heaven is my home. Thank You for giving me eternal life and filling my heart with Your peace and joy. Amen."

I pray that this Christmas you can experience God's Great Love in your life in personal way :)

MERRY CHRISTMAS!


_____
Salvation prayer taken from this.