Friday, June 16, 2023

Thoughts on Sin and Relationship with God

 The questions:








The answers:

Yesaya 59:2 TB
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

hmm ini menurut kk ya (still on learning mode :p):

ada bbrp poin:

1. Ayat ini ditulis dalam rentang waktu di perjanjian lama (TY belum mati di atas kayu salib) jadi saat itu tidak ada penebus dosa, tidak ada pembela atas kesalahan kita. Dosa benar2 menjadi pemisah antara kita dengan Tuhan.

Klo kita baca FT di perj lama (kej-maleakhi, dan bbrp bagian di kitab injil) kita tuh harus baca di dalam terang salib. Bukan berarti kita menganulir ayat, tp kita belajar untuk rightly dividing the word of God.

2 Timothy 2:15 NKJV
Be diligent to present yourself approved to God, a worker who does not need to be ashamed, rightly dividing the word of truth.

PL = Jesus is in the shadow
PB = Jesus is being revealed

2. Apa yg PB katakan soal dosa kita, setelah kematian dan kebangkitan Yesus?

Ibr 8:10-12 TB
Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. [...] Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”

Ibr 10:10 TB
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Dosa kita sudah ditebus once and for all. Dan receiptnya udah ada di tangan Yesus yg udah bangkit. Udah beres penghukumannya.

3. Meskipun dosa kita udah ditebus sama Tuhan, kita tuh masih hidup di dunia yang udah jatuh, dengan kedagingan dan pola pikir yang masih belum sempurna = alias bisa banget jatuh dalam dosa.

Dan dalam kondisi itu, balik lagi kita harus melihat diri kita dalam terang salib Tuhan. Berdiri dengan dasar FT perjanjian baru: He saved us, redeemed us completely and eternally and now He lives in us - never leaves us nor forsake us.

Heb 13: 5 AMP
[...] for He has said, “I will never [under any circumstances] desert you [nor give you up nor leave you without support, nor will I in any degree leave you helpless], nor will I forsake or let you down or relax My hold on you [assuredly not]!”

Ibr 13:5 TB
[...] Karena Allah telah berfirman: ”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

4. Jadi jawabannya: dosa/jatuh dalam dosa bukan lagi penghalang antara kita dengan Tuhan. (We're no longer living in sin, but we may fall into sin)

5. But again: sin is destructive dan punya konsekuensi.
- dosa merusak hubungan kita dengan sesama (cth suka boong, orang jd ga percaya sm kita)
- dosa membuat kita ga enakkan sm Tuhan (or feeling guilty). Makanya Ibrani bilang: Come boldly to the throne of grace (Heb 4:16 NKJV). Karena kaya Adam yg abis makan apel atau Petrus yang abis menyangkal Tuhan, tendensinya mau hiding dari Tuhan.

6. But the beauty of Jesus/grace is: sin isn't an issue anymore 😭 Di PL, dosa bikin T "menyembunyikan diriNya" di hadapan kita. Tp krn Yesus sudah mati dan bangkit, Dia "menunjukkan diriNya" di depan kita 😭

Yer 31:3 TB
Dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya:
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal,
sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.

(judul perikop ayat ini adalah "Perjanjian Baru" dan merupakan gambaran/FT bagi orang2 yg hidup dlm realita PB)

Time and time again He showed Himself to us - sometimes to prove that He always with us - no matter how our performances are. Apakah kita abis nendang kucing, atau abis berantem hebat sama orang lain, kadang Dia bisa aja "menunjukkan" kehadiran diriNya ke kita, dengan ngirim martabak gratis lah, or anything else gitu.

ATAU no matter whether we "feel" Him or not, the truth is He NEVER leaves us alone. He is with us - by the power of Holy Spirit.

And i believe that this kind of journey (by rightly dividing the truth and stand firm on the new covenant truth) membuat kita menyadari Tuhan terlalu baik, terlalu besar kasihNya dan kita ingin mengenalNya dan ga pengen buat dosa lagi :)

Ppl called it as "sanctification".
And that's our journey on this side of heaven :)