Tuesday, May 12, 2020

Even Greater

Alkitab itu unik.

Unik karena ga peduli seberapa kalipun kamu membacanya, selalu akan ada makna baru yang tersembunyi - dan makna itu mengubahkan hidup.

Alkitab itu seperti tumpukan lapisan wafer tango. Layernya ratusan (yah meskipun sekarang tango tidak seenak jaman dulu wakakakk). Dan isinya seperti tepung dan minyak janda di Sarfat. Ga ada habis-habisnya πŸ˜„

Seperti yang gue rasakan akhir-akhir ini ketika gue baca kitab Roma. Ga paham lagi udah berapa kali baca kitab ini (ciyee lebay banget ya, padahal mungkin cuman 2-3 kali hahahaha) tapi saat gue baca kembali, lagi-lagi gue bisa dapetin sesuatu yang baru.

So, there you go.

**
Rome 5:15-17 NLT
    (15) But there is a great difference between Adam’s sin and God’s gracious gift. For the sin of this one man, Adam, brought death to many. But even greater is God’s wonderful grace and his gift of forgiveness to many through this other man, Jesus Christ.
    (16) And the result of God’s gracious gift is very different from the result of that one man’s sin. For Adam’s sin led to condemnation, but God’s free gift leads to our being made right with God, even though we are guilty of many sins.
    (17) For the sin of this one man, Adam, caused death to rule over many. But even greater is God’s wonderful grace and his gift of righteousness, for all who receive it will live in triumph over sin and death through this one man, Jesus Christ. 
Roma 5:15-17 TB
    (15) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah  dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. 
    (16) Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. 
    (17) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup  dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. 

Buat yang sudah lahir baru, gue mau ajak kalian untuk mengenang jaman-jaman dulu ketika masih begajulan belum kenal Yesus. Mungkin ada beberapa dari kita yang pernah ngerasain gimana 'susahnya' kita untuk bisa doa lahir baru. Kenapa? Karena mungkin kita merasa ga ada yang salah dengan diri kita wkwk.

Gue ga dosa-dosa amat lah.
Bohong? Ya semua orang juga suka berbohong.
Tapi gue ga mencuri kok.
Ya adalah dikit-dikit nyontek waktu sekolah.
Ga banyak lah.
Gue masih ga seburuk orang lain yang membunuh atau having sex di luar nikah.

Gue orang bener kok.
Ga butuh yang rohani-rohani amat.
Apalagi sampe confess mengaku Yesus adalah Tuhan di depan banyak orang.
Pfft.. enggaklah.
I'm good.

Intinya sebelum kita betul-betul lahir baru, kita sering merasa belum teryakinkan bahwa sesungguhnya jati diri kita adalah orang berdosa - mau sebesar apapun perbuatan baik yang sudah kita lakukan.

Padahal jelas-jelas Roma 5 mengatakan bahwa "...dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.."

Karena 1 pelanggaran Adam, maka dosa sudah menjalar ke seluruh manusia.
Manusia pun jatuh ke dalam kuasa dosa dan maut.
Semua orang telah berbuat dosa dan menjadi orang berdosa.
Dan perbuatan baik sebesar apapun ga akan bisa mengubah status manusia yaitu orang berdosa.

Without Jesus, we are the sinners.
Our good deeds cannot change the status that we are the sinners.

Hingga akhirnya Tuhan menjamah kita dan kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat satu-satunya dalam hidup kita masing-masing.

Nah.. menariknya adalah ini.

Kalo dulu sebelum lahir baru, orang berdosa merasa dirinya orang benar.
Sekarang setelah terima Yesus, rasa-rasanya juga sama susahnya untuk teryakinkan bahwa kita adalah orang yang benar atau dibenarkan oleh Yesus πŸ™ƒ

Orang benar?
Bentar dulu.
Gue itu masih bolong-bolong satenya.
Kadang suka lupa berdoa..
..apalagi baca FirTu, waduh bisa seminggu suka ga baca.
Belum lagi kalo di rumah ketemu orangtua, emosi suka naik :"(
Omongan bisa nyeplos kata kasar kalo lagi kesel.

Enggak, gue bukan orang benar.
Gue masih orang berdosa.

See?
Kalo jaman belum lahir baru, kita merasa kita ga dosa-dosa amat.
Kalo jaman sudah lahir baru, kita pikir kita masih belum benar-benar amat.

Kesel sih pas menyadari ini ketika baca Roma 5.
Betapa kita ini suka banget dikerjain sama syetan bengcek. Wkwkwkwk

Padahal kebenarannya adalah ini:
...For the sin of this one man, Adam, brought death to many. But even greater is God’s wonderful grace and his gift of forgiveness to many through this other man, Jesus Christ. [...] For Adam’s sin led to condemnation, but God’s free gift leads to our being made right with God, even though we are guilty of many sins.

 

Kalo dosa Adam bisa bikin manusia seantero jagat raya jadi orang berdosa.. maka lebih besar lagi kasih karunia Tuhan dan anugerah kebenaran yang diberikan Tuhan Yesus.. yang menjadikan kita orang yang dibenarkan di hadapan Tuhan meskipun kita telah bersalah atas banyaknya dosa kita.
For the sin of this one man, Adam, caused death to rule over many. But even greater is God’s wonderful grace and his gift of righteousness, for all who receive it will live in triumph over sin and death through this one man, Jesus Christ.

 

Even greater, beloved.
God's grace is even greater than the sin of Adam.

Seperti saat kita masih berstatus sebagai orang berdosa,
segede apapun perbuatan baik kita tetap ga akan bisa mengubahkan identitas sebagai orang berdosa.

Tetapi lebih besar lagi dan lebih benar lagi,
kuasa kasih karunia Yesus,
saat ini,
ga peduli sebesar apapun kesalahan yang pernah kita buat,
sedalam apapun kejatuhan kita,
tetap tidak bisa mengubah identitas baru kita di dalam Yesus: yaitu orang yang dibenarkan.
Dibenarkan oleh kasih karunia di dalam Yesus Kristus Tuhan.

Jesus is greater than Adam.

Lebih besar.
Lebih nyata.
Lebih berkuasa.

Apa yang Yesus kerjakan lebih besar dibanding apa yang Adam telah perbuat.
Adam membuat kita menjadi orang berdosa, tapi Yesus lebih lagi sanggup membenarkan kita di hadapan Bapa.

Apa yang Yesus berikan lebih nyata lagi dibanding dengan perbuatan Adam.
Kebenaran yang Yesus berikan kepada kita jauhhh lebih nyata dibanding 'sisa-sisa' dosa yang masih terlihat di dalam kehidupan kita.

Dan apa yang Yesus buat lebih berkuasa dibanding dengan apa yang Adam lakukan.
Oleh karena Adam, manusia jatuh ke dalam kuasa dosa dan tunduk oleh maut, tetapi lebih besar lagi kuasa Yesus yang membenarkan kita dan memberikan kehidupan kekal - hidup yang berkuasa atas dosa dan maut.

Let us believe and proclaim these truths:
No matter what happens in my live, i believe that
because of Jesus Christ and His finished works, we are made right with God.
We have been made righteous.
We are no longer a sinner.

We are the righteousness of God in Christ Jesus.

Bisa dibilang, ini adalah 'perjuangan' seumur hidup manusia yang sudah lahir baru yaitu possesing the new identity. Susah-susah gampang emang, karena apa yang kita lihat hari-hari mungkin beda dengan kebenaran yang kita ketahui. Rasanya belum benar-benar amat jadi orang, tapi kebenarannya ya kita itu orang benar! Bukan karena perbuatan kita, tapi karena apa yang udah Tuhan Yesus buat di atas kayu salib.

Percaya deh, kedagingan kita pasti akan teriak untuk denying the truth ketika five senses kita bertolakbelakang dengan kebenaran FirTu. Tapi hidup orang percaya adalah "..hidup oleh iman.." dan bukan dari apa yang bisa kita lihat/rasakan.

Jadi, ayo kita 'perjuangkan' kebenaran ini hari demi hari.

Semakin kita menyerah dengan keadaan, maka semakin terpuruklah kita dengan keadaan itu, Tapi kalo kita percaya akan hal ini, bahwa kita adalah orang yang dibenarkan di dalam Yesus, maka kita akan melihat kebenaran ini termanifestasikan dan pada akhirnya dosa tidak lagi berkuasa di dalam hidup kita.
But even greater is God’s wonderful grace and his gift of righteousness, for all who receive it will live in triumph over sin and death through this one man, Jesus Christ.
When we receive His wonderful grace and his gift of righteousness, we will triumph over sin and death through Jesus Christ!

So, dear everyone who put your faith in Jesus, let us believe and posses this truth!


Monday, March 16, 2020

Seturut KasihNya

"Kunantikan janji Allah dig'napi dalamku
Kuharapkan, yang terbaik terjadi di dalamku
Yang kutahu Dia kerjakan seturut FirmanNya
Bagi kemuliaanNya
Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasihNya
Bagiku"

(Symphony Music)

Sore ini tiba-tiba keingetan lagu ini, setelah seharian istirahat (mendadak) di rumah sambil pantengin linimasa yang isinya beragam: dari kicauan netizen soal covid-19 hingga memes receh yang selalu berhasil mengocok perut πŸ˜‚

Diantara sekian banyak informasi dan kicauan yang bersliweran, 1 yang sedang mengganjal di hati adalah soal pembatasan transportasi publik.

Emang sih selama ini gue udh misuh misuh juga soal gimana pemerintah meng-handle issue ini wkwk. Rasanya antara kesel, ganjel dan geregetan gitu. Tp semuanya msh belum menyentuh level geregetannya gue pas liat kebijakan baru pemprov soal transportasi publik. Kenapa? Karena kebijakan ini bakal ngena banget di gue secara personal πŸ˜‚

Kebijakan baru soal transportasi publik itu begini: 
amada akan dikurangi, headway akan diperpanjang, rute serta jumlah penumpang akan dibatasi.

Kondisi itu memaksa gue utk bangun pagi. Krn klo ga bangun pagi maka gue akan menelan pil pahit: ga akan bisa dpt bis buat ngantor.

Nah masalahnya: gue itu buruk banget dalam hal bangun pagi. 

Udah sekian kali banyaknya gue bangun pagi dan selalu diikuti dengan pusing tak terhingga dan lemas tak terkira. Bahkan situasi sick leave hari ini pun karena itu. Gue bangun jam 5 pagi, siapin bekal buat di kantor then collapse. Like i didnt have any strength at all to get up again till ART dateng dan buatin gue teh manis 😭

Bahkan jika gue bisa bangun pagi.. still i have to face this:

Taken from twitter


Seseorang yang gue kenal pun sempet bercuit di linimasa kalo dia sudah mengantri dari jam 5.30am dan antriannya pun sudah mengular.

OMYGOD 😭

Oke mungkin gue bisa menggunakan opsi kedua: lupakan bis TJ dan pakailah ojek daring.

Dan otak cuan gue berhitung dengan sedemikian rupa.. sehingga ingin gue teriakkan: TIDAAAAKKKK 😭😭

Berapa banyak yang harus gue spend hanya utk transport doang? Budget gue rasanya jd berantakan. Gimana nanti buat bayar listrik? Gimana utk obat bokap? Gimana nanti utk perpuluhanπŸ˜‚ (like seriously though 🀣) Belum lagi cicilan yg belum kelar dan tagihan yang masih ngeganjel 😭

Kepala gue makin pusing. Badan gue makin lemesπŸ˜‚ Mulut gue pun akhirnya mengeluarkan keluhan. Nyokap dengerin sambil ngomong "iya ya dek" wkwkwk πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

Then akhirnya gue mandi, dan keingetan lagu itu. 
Beres mandi dan siap2 ke dokter, gue menyempatkan diri utk menyanyikan lagu itu.

"Yang kutahu Dia kerjakan seturut FirmanNya
Bagi kemuliaanNya
Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasihNya
Bagiku"

Nyanyiin lagu ini somehow bikin hati tenang. Rasanya damai. 

Gue percaya ini pekerjaan RK utk ngingetin: kalo Dia akan kerjakan (semua hal yang baik) seturut FirmanNya dan akan sediakan (semua hal yang gue butuhkan) seturut kasihNya bagiku.

Bahkan share temen2 cg di wa hr ini soal kasih Tuhan juga somehow 'click' sm lagu ini.

Credit by Coach Romi Keren, inspired by the Holy Spirit who speaking thru JP's sermon πŸ˜‚


"seturut kasihNya bagiku" sebenarnya udah oke dan udah ngena banget. Tapi kebenarannya bahkan ini: "...Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." (Yoh 17:23 TB)

Kita dikasihi dengan level yang sama seperti Bapa di Surga mengasihi Yesus. Kebayang ga sih? Bener-bener as He is, so are we 😭 (Bahkan di online service kmrn, pak JP bilang dia pun msh blm bisa comprehend the depth of this verse. Krn ya bener juga: it's too great to be understood by our finite mind😭😭)

Gue pun berdoa sejenak. Dengan kesadaran bahwa gue dikasihi dan percaya akan penyediaanNya yang sempurna. Kalo Tuhan Yesus bisa dapet coin dari ikan demi bisa bayar pajak, maka gue percaya Bapa akan menyediakan ikan-ikan yang terbaik untuk gue ambil koinnya 😁

He will supernaturally provide every single need that i have. Termasuk semua kekuatan dan kesehatan utk bangun pagi πŸ˜‚

And i can sense that the peace of God came to me. Knowing deep inside that everything will be alright and all is well in Christ 😊😊

"Yang kutahu Dia kerjakan seturut FirmanNya
Bagi kemuliaanNya
Yang kuyakin Dia sediakan seturut kasihNya
Bagiku"