Saturday, August 23, 2014

Mungkin dia.. Mungkin aku..


Di hari yang cerah, matahari bersinar dengan ramah dan angin bertiup dengan pelan, anggap saja aku harus diperhadapkan untuk menghabiskan waktu satu hari penuh dengan seseorang.

Hati rasanya siap untuk bertemu dan bertegur sapa. Mulut rasanya ingin bertukar cerita tentang banyak hal yang sudah dilalui sebelumnya.

Tapi..
Ternyata..

Sejak pertemuan pertama di hari itu..

Tidak ada senyum yang terkembang,
tidak terlihat pelukan rindu karena lama tak jumpa,
tidak ada ucapan: "Hey, apa kabar! Senang rasanya bisa bertemu.."

dan hari itu berlalu dengan begitu sepi.

Diam, dan... diam.

Nah, 
kadang dalam situasi seperti itu,
pikiran rasanya diledaki asumsi yang beranekaragam.


Mungkin dia..

- bad hair day? Kebayang ya kalo lagi bad hair day, rasanya diri ini bete banget dan ingin segera pulang, keramas, dan baru bisa normal lagi.
- sakit kepala? Kepala yang nyut-nyut yang tiada henti emang bisa bikin mood berantakan ya.
- sakit gigi? Jadi rasanya menyakitkan untuk tersenyum apalagi berbicara.
- sakit tenggorokan? Mungkin tenggorokannya perih kaya dikerok silet jadi mending diam dibanding banyak ucap.
- sakit hati? Nah yang ini ribet. Mungkin saja hatinya sedih karena satu dan lain hal, jadi rasanya mood ini inginnya diam saja seharian.
- dan lain lain.

Tapi..
Jadi terpikirkan juga.

Jangan-jangan bukan karena "Ada apa dengan dia?" tetapi "Ada apa dengan aku!"


Mungkin aku..

- bau mulut. Lebih baik menjauh dan tak banyak bicara denganku daripada tumbang karena mencium aroma mulut yang... (isi sendiri).
- bau ketek. Ini lebih parah dari bau mulut. Kalo bisa segera melipir dan menghilang dari peredaran aku.
- rambut lepek. Nah, bisa jadi ini alasan dia tidak memeluk. Daripada peluk sambil tutup hidung karena pasti bakal cium bau rambut dan megang lepeknya rambut, jadi ya tak usah peluk saja.
- mukanya jelek. Ini ribet banget. Gimana ya da aku mah mukanya kaya gini, ga bisa diubah....
- dan lain lain.

Kalo misal kita lihat situasi yang macam gini, jadi terpikirkan suatu kutipan:


Want respect? Give respect!

Treat others the same way you want them to treat you.
Luke 6:31 New American Standard Bible (NASB) 

Diri ini juga sedang belajar, untuk melakukan ini.
(Iya, kadang masih suka gitu juga HAHA)

Belajar untuk:

tersenyum,  meski hati rasanya bertolak belakang,
bertegur sapa, meski diri inginnya hidup individualis Saja,
bertanya kabar, karena jika ada yg menanyakan kabarmu, bukti bahwa dia peduli dgn dirimu,
bercakap-cakap secara langsung, karena melihat senyum dan tawa yang nyata jauh lebih menyenangkan dibanding emoticon yang beraneka macam,
menjawab pertanyaan orang, karena siapa juga yang mau dikacangin? Lebih enak juga ditraktir #KODE
terlibat dalam suatu perbincangan dengan beberapa orang, karena percayalah, lebih seru ngegosipin orang reramean dibanding scrolling Yahoo! sendirian, (oke sbnrnya ini tidak sepenuhnya benar, JADI JANGAN DITIRU YAA WKWK)
membangun hubungan dengan orang lain, karena kita adalah makhluk sosial dan tidak didesain hidup hanya dengan perangkat elektronik saja. Apalagi jika mereka adalah keluarga. Waktu yang ada sangatlah berharga, USE IT!

.. dan jika hal-hal di atas ingin kamu terima dari orang lain, terlebih dahulu lakukan juga hal-hal di atas dengan orang lain.


Yuk, sama-sama belajar! :)








pics taken from here, here & here.

No comments:

Post a Comment