Saturday, January 12, 2019

When Cough Hit Me (Testimony)

Jadi pulang dr Malang aku kena radang tenggorokan yang imbasnya jadi batuk pilek. Batuknya ga cuman krn gatel di tenggorokan tp juga seperti ada dorongan dr dalem yg kepengen batuk (yg pernah batuk pasti ngerti). 

Nah, beberapa waktu terakhir aku berdoa ga bersuara (dalam hati/berbisik). Tp semalam abis pulang dr MSJ sebelum tidur aku kepengen berdoa bersuara. 

Saat aku ngomong "Tuhan Yesus" somehow aku merasa dorongan ingin batuk ky kesedot ke dalem 😅 (God is my witness). 

Di MSJ aku belajar di Rom 10:10 "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." Bahwa klo hati kita percaya maka kita dibenarkan, klo mulut kita mengaku maka kita diselamatkan. 

Ketika momen "batuk kesedot" itu terjadi aku langsung confess dlm doaku "Aku sudah disembuhkan. Aku sembuh oleh kuasa Darah Yesus. Aku adl ciptaan baru, yang lama sudah berlalu dan yg baru sudah datang." Setelah berdoa confess dengan mulut aku, aku juga berbahasa roh. Dan kemudian... (God is my witness) rasa ingin batuk itu hilang seketika 😭😭 

Aku jd belajar banyak hal:

1... God is ALWAYS be with us, and there is NOTHING can separate us from His presence and His love.
Krn sejujurnya aku cuman ngomong "Tuhan Yesus" doang tp efeknya luar biasa. Bukti bahwa Dia hanya 'sejauh' perkataan saja krn Dia selalu hadir dan siap untuk menyelamatkan.

2.. We need to confess our faith.
Aku belajar klo iman kita perlu diperkatakan, krn "i believe therefore i speak". Kita harus declare dengan mulut kita akan iman percaya kita dan declare apa yg sedang T kerjakan dlm hidup kita. Iman ga bisa hanya di hati doang, tp kudu diperkatakan agar itu bermanifestasi dlm hidup kita. If we believe that Jesus is our God, we need to pray the salvation prayer with our mouth and confess "Jesus, i believe that you died and rose for me. And i declare that You are my Lord and Savior"

3.. There is power in speaking in tongues!!
Sejujurnya setelah momen batuk kesedot dan confession itu, aku bahasa roh ga abis abis 😅 dan selama aku berbahasa roh, aku semakin terus merasa dorongan batuk terus menghilang smpe ketiduran 😅. Paulus bilang "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh" artinya berbahasa roh ga cuman di gereja pas ibadah doang, atau hanya saat musik sedang naik sampe badan merinding 😂 tp kebenarannya adl kita bisa berbahasa roh kapan aja. Berbahasa roh ga mesti teriak-teriak diikuti tangan geter, tp bisa pelan dengan suara kecil--namun kuasanya tetap sama. "He who speaks in a tongue edifies himself". Krn kata 'himself' ga cuman bicara roh aja tapi termasuk di dalamnya jiwa dan tubuh. Klo lagi sakit, kita bisa semakin lagi berbahasa roh.

Overall, sejujurnya aku jarang mengalami kesembuhan instan ky gini dan benar-benar krn kasih kemurahan T aku bisa ngalamin begini (bcz who am I without Him 😭). Itu artinya juga klo macam aku aja bisa mengalaminya, kamupun juga bisa. Bcz it is not about how bad we are, but it is about how Good God is for us 😭. Yesus baik. Haleluya. Amin.

No comments:

Post a Comment